Sebelum kita membahas ke pokok pembahasan utama yaitu tentang 6 rukun iman dan 5 rukun islam, sebaiknya kita mengerti dulu apa yang dimaksud dengan rukun itu sendiri sehingga kita dapat memahami rukun iman dan islam serta mengamalkannnya setulus hati.
Pengertian rukun
Rukun adalah sebuah aturan yang harus dilakukan ketika melakukan sebuah perkerjaan, amal atau ibadah.
Berbeda halnya dengan syarat, syarat dilakukan sebelum melakukan pekerjaan. Sedangkan rukun dilakukan ketika sedang melakukan pekerjaan, misalnya saja rukun sholat di lakukan ketika melakukan sholat.
Sedangkan syarat sholat di lakukan sebelum melakukan sholat, misalnya wudhu yang termasuk syarat sholat.
Rukun termasuk hal yang wajib dilakukan, karena sempurnya atau tidaknya, batal atau tidaknya sebuah perbuatan atau amal di tentukan terpenuhi atau tidak sebuah rukun perbuatan tersebut.
Misalnya saja sholat, jika semua rukun sudah terpenuhi maka sholatnya sah dan begitu sebaliknya jika terdapat rukun yang tidak dipenuhi maka sholatnya tidak sah.
Lantas bagaimana dengan rukun islam?…
Rukun islam
Sama halnya dengan rukun lainnya, jika rukun islam tidak dipenuhi maka keislamannya bisa di katakana tidak sempurna.
Kenapa?…
Karena rukun islam adalah satu kesatuan yang saling berkaitan yang membangun keimanan yang sempurna.
- Umpanya sebuah rumah, jika rumah tersebut tidak memiliki pondasi, apakah rumah tersebut akan kokoh?…
- Dan bagaimana jika rumah tersebut tidak memiliki atap, apakah dapat melindungi dari panas dan hujan?…
- Dan bagaimana jika rumah tersebut tidak memiliki dinding, apakah dapat melindingi dari berbagai ancaman?…
Artinya apa, sebuah bangunan tidak akan kokoh, nyaman dan aman jika salah satu unsur dari bangunan tersebut tidak terpenuhi. Sama halnya dengan rukun islam, jika salah satu rukun tidak terpenuhi maka kita tidak dapat merasakan nikmatnya, indahnya, manisnya islam yang sesungguhnya.
Islam itu indah, bagi yang dapat merasakannya. Penuhilah perintah agama maka kita akan merasakan indah dan manisnya sebuah agama yaitu ISLAM.
Adapun rukun islam sebagai berikut:
Baca juga : Hoax Guru Kyai Ma’ruf Dukung Prabowo Sandi, Berikut Klarifikasinya
Rukun Islam 1: Syahadat
Secara sederhana, syahadat adalah kesaksian dengan mengucap kalimat:
Namun secara lengkap, pengertian syahadat adalah kesaksian yang sesungguhnya yang di ucapkan dengan lidah, dan kesaksian tersebut diyakini dengan hati yang tulus serta di amalkan dalam kehidupan.
Ada poin penting dalam syahadat yaitu ucapan, keyakinan (hati) dan perbuatan.
Meskipun syahadat sudah di ucapkan dengan lidah dan sah menurut pemahaman manusia, tapi jika keyakinan tidak sesuai dengan arti dan makna syahadat tersebut serta perbuatan justru malah berbalik dari apa yang di anjurkan dalam syahadat maka syahadatnya belum tentu di terima oleh Allah SWT.
Jika kita membahas tentang syahadat, bukah hanya sekedar kalimat yang dibaca dengan sebaik-baiknya. Tapi juga bagaimana kita berupaya untuk meyakinkan hati kita dan mengamalkan apa yang terkandung dalam syahadat tersebut.
Rukun Islam 2: Sholat
Secara sederhana sholat adalah ibadah, dan sholat juga dapat diartikan sebagai doa karena ada banyak doa-doa yang terkandung dalam bacaan sholat.
Sedangkan pengertian sholat yang lebih kompleks adalah sebuah perbuatan ibadah yang terdiri dari 13 rukun yang di awali dengan niat dan di akhiri dengan salam.
Sholat termasuk dalam rukun islam yang kedua, yang artinya keududukan sholat sangat penting dimata agama.
Jika di ibaratkan bangunan, sholat seperti pondasi. Jika baik pondasi maka kokohlah bangunan dan jika lemah pondasi maka lemahlah sebuah bangunan.
Bahkan amal yang pertama kali akan dihitung pada masa perhitungan amal di akhirat kelak adalah amal sholat, jika baik amal sholat maka baiklah amal yang lainnya dan jika buruk amal sholat kita maka buruk pula lah amal yang lainnya.
Selain itu, sholat juga dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar. Orang yang selalu mengerjakan sholat dengan sungguh-sungguh sesuai dengan perintah agama maka hatinya akan tenang dan dapat berfikir positif dalam menyikapi hidup yang penuh cobaan ini.
Tapi…
Jika kita amati, ada banyak sekali orang yang sholat tapi masih berbuat keji dan mungkar, giamatu?…
Orang yang sholat tapi masih berbuat keji dan mungkar, mereka sholat tapi tidak sholat sebagaimana yang dianjurkan oleh agama.
Sholat terdiri dari perbuatan badan, lidah dan hati.
Apakah gerakan badan sudah benar?… syarat dan rukun sudah terpenuhi
Apakah gerakan lidah subad benar?… hukum tajwid sudah terpenuhi
Apakah hati kita benar-benar sholat, atau hanya sekedar melepas kewajiban saja?…
Kita bukanlah makhluk yang semperna, kita banyak melakukan kesalahan, baik dalam sholat maupun yang lain. Akan tetapi kita masih dapat berbuat lebih baik dari sebelumnya dengan mempelajari berbagai hal yang masih menjadi kekurangan kita.
Tuntulah ilmu maka kita akan lebih baik.
Rukun Islam 3: Puasa
Puasa adalah kegiatan menahan diri dari berbagai hal yang dapat merusak dan membatalkan puasa. Puasa termasuk dalam rukun islam yang ketiga karena penting dan banyaknya faedah dari pelaksanaan puasa.
Puasa yang menjadi rukun islam adalah puasa Ramadhan, sedangkan puasa yang lainnya termasuk dalam puasa sunnah.
Ketika memasuki bulan suci Ramadhan maka jatuh hukum wajib berpuasa kepada seluruh umat muslim. Dan barang siapa yang meninggalkan puasa Ramadhan tanpa alasan yang dibenarkan agama maka sesungguhnya ia telah merusak keislamannya sendiri.
Rukun Islam 4: Zakat
Zakat adalah harta yang di bagikan kepada orang yang berhak menerima zakat jika harta tersebut sudah mencapai nasab zakat atau ketentuan harta yang wajib di zakati. Kata zakat yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia berarti “bersih” dan “suci” dari berbagai noda.
Dalam mencari rezky, ada banyak cara yang kita tempuh. Selama cara tersebut dibenarkan agama maka rezky tersebut halal untuk kita gunakan dan jika cara tersebut tidak dibenarkan agama maka rezky tersebut haram untuk kita gunakan.
Dan terkadang dalam mencari rezky, kita melakukan perbuatan yang tidak dibenarkan agama tanpa kita sadari. Disinilah peran penting zakat.
Zakat yang kita keluarkan dapat membersihkan dari berbagai harta yang diragukan ke halalannya karena perbuatan yang tanpa kita sadari.
Rukun Islam 1: Haji
Haji adalah berangkat ketanah suci untuk menunaikan rukun islam yang kelima sesuai dengan peraturan pelaksanaan haji yang baik dan benar. Haji juga dapat diartikan sebagai ziarah atau berkunjung ketanah suci sesuai dengan peraturan agama.
Hukum haji adalah wajib bagi setiap muslim karena merupakan rukun islam. Lantas bagaimana orang yang tidak mampu, apakah wajib berangkat haji?…
Ya wajib, tapi bukan pada berangkat hajinya melainkan pada upaya untuk berangkat haji tersebut.
Jika haji hanya wajib bagi yang mampu, apakah kita yang tidak mampu ini akan mengabaikan dan tidak berupaya menjalankan rukun islam yang kelima tersebut?…
Perlu kita ketahui, yang menjadi poin penting bukan berangkat haji atau tidak, tapi kita berupaya atau tidak. Meskipun kita tidak memiliki uang yang cukup untuk berangkat tapi kita sudah berupaya untuk berangkat maka kita sudah melakukan yang terbaik untuk menunaikan rukun islam yang kelima.
Upaya tersebut dapat berupa kerja keras dan menabung sedikit demi sedikit semampu kita.
Jika kita lihat sejarah dan realita, berapa banyak orang yang tidak memiliki uang tapi dengan niat yang tulus mereka sampai ke tanah suci?…
Ada banyak kisah tentang orang miskin yang mengumpulkan uang untuk berangkat haji yang dapat menjadi inspirasi kita dalam menunaikan rukun islam yang kelima ini.
Usaha, doa dan tawakal adalah kunci segalanya.
Baca juga : Cara Membuat Daftar Isi Otomatis Untuk Makalah Dan Skripsi
Rukun iman
Pengertian rukun iman
Rukun iman adalah segala yang wajib di percayai sehingga membentuk iman yang sempurna.
Ada 6 unsur yang membentuk keimanan atau yang lebih dikenal sebagai 6 rukun iman. Jika salah satu rukun iman tidak terpenuhi maka keimanan kita tidak akan sempurna.
Jika membahas tentang iman, semuanya berkaitan dengan keyakinan dan kepercayaan yang di implementasikan kepada perbuatan.
Sederhanya, jika seseorang benar-benar meyakini rukun iman maka akan terlihat dari perbuatan dan tingkah lakunya. Dan jika tingkah lakunya tidak berdasarkan apa yang diperintah agama maka keyakinannya bisa dipastikan bermasalah atau yang diyakininya tidak benar.
Adapun 6 rukun iman sebagai berikut:
Rukun Iman 1: Iman kepada Allah
Iman kepada Allah adalah meyakini kebenaran adanya keberadaan Allah SWT dengan setulus hati.
Orang yang meyakini keberadaan Allah berarti orang tersebut juga meyakini kebesaran dan kekuasaan Allah sebagaimana yang dijelaskan di dalam kitab-Nya yaitu Al-Qur’an.
Iman kepada Allah diawali dengan syahadat dengan setulus hati, dan mempelajari berbagai sifat wajib dan mustahil bagi Allah (sifat 20).
Iman kepada Allah SWT berkaitan erat dengan rukun iman yang lain sehingga membentuk sebuah iman atau keyakinan yang mantap di dalam diri manusia.
Keyakinan yang mantap akan mengarahkan kepada perbuatan yang baik dan dapat mencegah manusia berbuat buruk sehingga tercipta kedamaian yang sejahtera.
Pertikaian dan perselisihan yang terjadi, semua itu bersumber dari keyakinan yang keliru sehingga perbuatan yang mereka lakukan lebih cendrung kemaksiatan yang dapat merugikan diri mereka sendiri dan merukan ke tentraman orang banyak.
Orang yang beriman kepada Allah SWT akan selalu berusaha dan berupaya menjalankan apa yang di perintah Allah dan apa yang di larang Allah dengan setulus hati.
Jika kita dilarang menyogok dan menyuap untuk kepentingan pribadi yang didasari hawa nafsu, maka dengan dalil apapun perbuatan tersebut adalah salah.
Dan jika kita lakukan maka kita akan menerima ganjarannya pada suatu hari nanti, entahkah dimasa tua ataupun di hari pembalasan kelak.
Beriman kepada Allah, Yakin kepada Allah dan berbuat sesuai dengan perintah Allah.
Download kumpulan LOGO DISINI
Rukun Iman 2: Iman kepada para Malaikat Allah
Iman kepada malaikat adalah rukun iman yang kedua, kita harus meyakini bahwa benar adanya malaikat yang menjalankan berbagai perintah Allah untuk mengatur roda kehidupan ini.
Sebenarnya ada banyak sekali malaikat yang diciptakan Allah, tapi ada 10 malaikat yang wajib kita ketahui, sebagai berikut:
Rukun Iman 3: Iman kepada kitab-kitab Allah
Iman kepada kitab Allah adalah meyakini kebenaran yang terkandung dalam kitab tersebut dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun kitab-kitab yang diturunkan Allah sebagai berikut:
- Kitab Taurat
- Kitab Zabur
- Kitab Injil
- Kitab Al-Qur’an
Kita meyakini kitab-kitab yang diturunkan sebelum kitab Al-Qur’an adalah kitab Allah. Akan tetapi kita hanya dibenarkan untuk mengamalkan isi kitab Al-Qur’an yang sudah disempurnakan seluruh isinya sesuai dengan kaidah-kaidah kehidupan.
Isi kitab Al-Qur’an mencakup seluruh aspek kehidupan dari mulai perbuatan terkecil hingga perbuatan besar, semuanya sudah terkandung dalam Al-Qur’an. Hanya saja detail perbuatan tersebut diterangkan oleh Hadits yang terkait.
Bahkan Al-Qur’an juga menjadi obat dari berbagai jenis penyakit, baik penyakit ilmiah ataupun penyakit non ilmiah (ghaib).
Rukun Iman 4: Iman kepada para Rasul
Iman kepada Rasul adalah meyakin keberadaan dan kebenaran Rasul yang di utus Allah SWT untuk memperbaiki kehidupan manusia yang sempat terjerumus kedalam kebiasaan yang tidak manusiawi.
Ada 25 nabi yang wajib kita ketahui, dan setiap nabi memiliki kelebihannya masing-masing. Dari 25 nabi tersebut terdapat 4 nabi dengan cobaan yang sangat berat yaitu Ulul Azmi.
Sedangkan dari 25 nabi tersebut, nabi Muhammad SAW lah yang menjadi Nabi dan Rasul yang harus kita tauladani dalam kehidupan sehari-hari.
Kita harus menyakini apa yang menjadi sunnah Rasul adalah yang terbaik bagi kita dan menjadi solusi dari berbagai masalah yang kita hadapi.
Jika kita perhatikan di sekitar lingkungan kita, barapa banyak umat muslim yang di tanya tentang rukun iman dan mereka menjawab dengan benar. Tapi berapa banyak mereka yang meyakini dan mengimpelementasikan keyakinan tersebut ke dalam kehidupan meraka?…
Ada banyak sekali orang yang mengetahui Muhammad SAW adalah seorang Rasul yang di utus Allah tapi mereka tidak mentauladai perbuatan yang di sunnahkan Muhammad SAW.
Bahkan mereka cendrung berbuat sebaliknya.
Berapa banyak pedagang yang rela menipu untuk memperoleh keuntungan yang besar, jika di tanya mereka menjawab jika tidak begitu tidak bisa untung. Sungguh hal yang memalikan dan memilukan.
Berawal dari sebuah keyakinan dan berupaya dalam mengimplementasikan keyakinan tersebut, meskipun belum mampu untuk mengerjakan seluruh sunnah Rasul tapi sepaling tidak segala sendi kehidupan berpatri kepada perbuatan yang di anjurkan Rasul.
Rukun Iman 5: Iman kepada hari Kiamat
Iman kepada hari akhir adalah meyakini adanya hari akhir bagi seluruh umat manusia yaitu kiamat. Hari akhir yang dimaksud adalah hari akhir untuk amal dan perbuatan.
Dalam arti sempit, hari akhir ini dapat bermakna meninggal dunia sedangkan dalam arti luas, hari akhir dapat bermakna kiamat. Keduanya adalah hari akhir yang menandakan berakhirnya amal perbuatan kita.
Hari akhir ini juga di artikan sebagai hari pergantian, dari hari amal dan perbuatan menjadi hari pertanggung jawaban.
Orang yang meyakini hari akhir akan tampak dari perbuatannya, mereka akan lebih berhati-hati dalam berbuat karena mereka meyakini setiap perbuatan tersebut akan di pertanggung jawabkan di hari akhir kelak.
Dan orang yang meyakini hari akhir akan cendrung termotivasi dalam beribadah karena mereka meyakini apa yang mereka lakukan akan mendapatkan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT.
Orang yang meyakini hari akhir berbeda halnya dengan orang yang hanya sekedar tau tentang hari akhir.
Kebanyakan hanya sekedar tau tapi tidak begitu meyakini adanya hari akhir, meskipun jika di tanya pasti jawabanya adalah yakin, tapi coba kita lihat tingkah laku sehari-harinya.
Sederhananya, jika puntu syurga dan neraka di buka dan terlihat sampai ke bumi. Apa yang akan terjadi?…
Kita akan dapat meilhat bagaimana keadaan di neraka dan balasan setiap perbuatan yang kita lakukan. Dan kita akan melihat betapa indahnya syurga dari hasil ibadah yang kita kerjakan.
Seketika orang meilhat kenyataan, mereka akan meyakini dan belomba-lomba untuk beribadah demi masuk syurga dan akan berupaya dalam meninggalkan sebaga larangan agama agar terhindar dari neraka.
Baca juga : Buruan!!! Cara Mendapatkan Uang Dari Google
Rukun Iman 6: Iman kepada Takdir (Qada & Qadar)
Iman kepada takdir adalah meyakini takdir (nasib baik dan buruk) datangnya dari Allah yang sudah menjadi ketetapan di awal perjanjian kita dengan Allah.
Sebagai muslim, kita wajib meyakini takdir dengan sebenar-benarnya. Hanya saja, jangan salah mengartikan takdir tersebut.
Ada takdir yang memang tidak dapat di elakkan karena sudah ditentukan di awal kelahiran kita seperti ajal tapi ada pula takdir yang ditetapkan karenakan sebuah perbuatan dan upaya seperti rezeki.
Misalnya:
- Belajar maka pandai
- Makan maka kenyang
- Bekerja maka bergaji dan seterusnya.
Kesimpulan
Sebagai seorang muslim, memenuhi rukun islam adalah wajib dalam segala kondisi, baik susah maupun lapang.
Terutama masalah haji, ada banyak orang yang mengabaikan haji karena ia tidak mampu. Padahal itu adalah perbuatan yang salah, kita tetap harus berupaya untuk menunaikan haji dengan semampu kita.
Soal berhasil berangkat haji atau tidak itu soal belakangan, tapi soal kewajiban kita sudah berupaya semampu kita.
Begitu juga untuk memenuhi rukun iman.
Pada awalnya iman kita tidaklah sempurna, bahkan terbilang kosong. Tapi dengan menuntut ilmu-ilmu agama dan memahami rukun iman dengan sebenar-benarnya maka itu adalah langkah awal untuk mengisi iman kita dengan ketakwaan.
Dalam praktek sehari-hari, ada banyak sekali orang yang melanggar rukun iman dan islam. Atau bahkan kita sendiri yang melanggar rukun iman dan islam tersebut.
Tadak masalah, selama kita berkehendak dan berniat untuk memperbaiki diri agar lebih baik.
Menjalankan seluruh perintah agama dan menjauhi segala larangan-Nya adalah kemutlakan yang harus dilakukan.
Tapi kita adalah manusia yang lemah tanpa daya yang selalu membuat kesalahan. Maka dari itu berbaiki diri secara perlahan-lahan.
Awali perbaikan dengan menuntut ilmu dan mengamalkannya secara perlahan
Shere artikel ini kea kun sosial mediamu sebagai langkah dakwah.
Terima kasih dan salam pelajar.
Baja juga:
Pengertian Jujur!…Pengertian, Jenis, Contoh dan 4 Manfaat Jujur