Pengertian Rezeki Adalah?… Do’a dan Amalan Pembuka Rezeki – Pada pertemuan kali ini kita akan membahas tentang rezeki.
- Apa yang dimaksud rezeki?…
- Jenis-jenis rezeki?…
- Masalah tentang rezeki?…
- Ciri-ciri rezeki yang halal?…
- Amalan pembuka rezeki?…
- Doa pembuka rezeki?…
- Dan lain sebagainya yang berkaitan dengan rezeki.
Pengertian rezeki
Rezeki adalah segala sesuatu yang menjadi kebutuhan manusia seperti makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal dan lain sebagainya.
Namun semua kebutuhan tersebut diwakili dengan uang, karena uang sebagai alat tukar untuk membeli kebutuhan tersebut.
Sehingga secara singkat, pengertian rezeki adalah uang. Tapi tidak hanya sebatas uang saja melainkan sebagai sesuatu yang menjadi kebutuhan manusia yang dapat dibeli dengan uang.
Nah,,, apaka rezeki sama dengan nikmat?…
Tidak,,, Kenapa?… Karena pengertian yang dijelakan di atas adalah pengertian rezeki secara umum.
Pengertian rezeki dalam islam adalah segala sesuatu pemberian dari Allah SWT kepada kita, baik yang melekat pada diri kita ataupun yang ada diluar dari diri kita.
Rezeki yang melekat pada diri kita seperti mata, telinga, tangan dan lain sebagainya. Sedangkan rezeki yang tidak melekat pada diri kita seperti makanan, minuman, harta, benda dan lain sebagainya.
Perbedaan rezeki dengan nikmat : Rezeki adalah pemberian dari Allah SWT kepada makhluk sedangkan nikmat adalah efek positif dari rezeki tersebut.
Contohnya:
Kita diberi rezeki berupa rumah bagus, sehingga kita dapat tinggal dengan nyaman di rumah tersebut. Rumah adalah rezeki dan nyaman adalah nikmat atau efek dari rumah tersebut.
- Mata adalah rezeki dan melihat adalah nikmat.
- Telinga adalah rezeki dan mendengar adalah nikmat.
- Kaki adalah rezeki dan berjalan adalah nikmat.
- Tangan adalah rezeki dan bergerak adalah nikmat.
Orang yang memahami rezeki dalam islam akan lebih bersyukur dari pada orang yang memahami rezeki secara umum. Karena apa?…
Karena pada dasarnya kita tidak pernah putus dari rezeki tersebut sehingga membuat kita selalu bersyukur akan adanya rezeki tersebut.
- Kita masih punya mata maka timbul rasa syukur.
- Kita masih punya telinga maka timbul rasa syukur.
- Kita masih punya kaki maka timbul rasa syukur.
- Kita masih punya tangan maka timbul rasa syukur.
- Meskipun kita tidak memiliki uang yang lebih dari pada yang lain.
Berbeda halnya jika kita memahami rezeki hanya sebatas materi, jika tidak ada uang lebih maka tidak ada rezeki sehingga rasa syukurpun berkurang.
- Duit kurang, syukurpun kurang.
- Makanan tidak enak, syukurpun kurang.
- Baju jelek, syukurpun kurang.
- Rumah jelek, syukurpun kurang.
- Padahal kita masih diberi Allah rezeki yang lain, entah itu mata, telinga dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, pahami rezeki secara mendalam dan luas sehingga kita lebih bersyukur kepada Allah SWT.
Baca juga :
- Berhati-hatilah 6 Perkara Perusak Amal Ibadah
- Perlindungan Allah!… 7 Golongan Yang Mendapatkan Naungan Allah
- Keliru!!!.. 2 Tujuan Hidup Manusia Dalam Islam Sesungguhnya
Jenis-jenis rezeki secara umum
Ada 2 jenis rezeki yaitu:
- Rezeki yang halal
- Rezeki yang haram
Pada dasarnya, jenis rezeki itu bergantung pada cara memperoleh rezeki tersebut. Jika cara memperoleh rezeki tersebut dibenarkan oleh agama maka rezeki tersebut adalah HALAL.
Dan jika cara memperoleh rezeki tersebut tidak dibenarkan dalam agama maka rezeki tersebut adalah HARAM.
Sedangkan rezeki yang halal terbagi menjadi 2 bagian, yaitu rezeki yang halal dan berkah, dan rezeki yang halal tapi tidak membawa berkah.
Rezeki yang halal membawa berkah adalah rezeki yang diperoleh dengan cara benar dengan sesuai anjuran agama tanpa ada keraguan di dalamnya.
Rezeki seperti ini biasnya di tandai dengan usaha yang bersifat membantu urang lain. Usaha tersebut tidak hanya untuk mendatangkan uang saja, melainkan juga untuk mendatangkan manfaat bagi orang lain.
Rezeki yang halal tapi tidak membawa berkah adalah rezeki yang diperoleh dari sebuah usaha yang dibenarkan dari sisi agama tapi tidak dianjurkan untuk dikerjakan atau dimakruhkan untuk dikerjakan.
Meskipun dari nominal yang kita dapat banyak tapi uang tersebut biasanya habis tanpa memberi manfaat sama sekali.
Masalah rezeki
Masalah yang paling umum kita jumpai tetang masalah rezeki adalah seseorang mengira rezekinya adalah halal tapi jika diteliti ternyata rezeki tersebut adalah haram.
Ada banyak orang yang mengira rezeki yang di cari itu sudah benar-benar halal dan berkah. Padahal jika di teliti dengan seksama tentang cara memperoleh rezeki tersebut ternyata banyak mengandung perbuatan yang dilarang agama.
Baik itu petani, pedagang, pegawai, pengusaha dan bahkan PNS yang kita nilai berpendidikan sekalipun.
Lantas bagaimana cara kita mengetahui rezeki tersebut haram atau halal?… Yaitu dengan menuntut ilmu yang berkaitan dengan usaha yang kita lakukan.
Pada umumnya ilmu yang banyak membahas masalah cara mencari rezeki terletak pada pembahasan fiqih.
Apapun profesi kita, agama sudah membahasnya dengan jelas tentang profesi tersebut. Jika kita ingin senang didunia, maka dengan ilmu dan jika kita ingin senang di akhirat maka dengan ilmu.
Maka dari itu, memperbaiki diri itu hakikatnya adalah menuntut ilmu dan mengamalkannya dengan setulus hati.
Tuntut, pelajari, pahami, yakini dan amalkan
Lantas bagaimana jika ternyata rezeki kita selama ini adalah rezeki yang haram?..
Jika keharamannya datang dari perbuatan atau usaha yang kita lakukan, apakan anda bersedia meninggalkan perbuatan tersebut?..
Jawabannya kembali pada diri sendiri, apakah kita lebih mementingkan uang dari pada rezeki yang halal?…
Yang perlu kita lakukan adalah melakukan perbaikan, bukan menutup usaha. Tapi jika usaha tersebut sepenuhnya salah maka mau tidak mau kita harus beralih ke usaha lain.
Tapi jika hanya sebagian dari usaha yang salah, maka cukup perbuatan yang salah tersebut yang dibenahi dan usaha tetap dapat dijalankan.
Misalnya berdagang barang curian. Perbuatan berdagangnya sudah benar tapi barang yang dijualnya yang salah karena barang tersebut berasal dari curian.
Maka cukup perbaiki masalah barangnya saja, jangan menerima barang hasil curian lagi. Cari barang-barang yang benar-benar halal untuk diperjual belikan. Meskipun untungnya sedikit tapi akan membawa berkah dan manfaat dari dunia hingga akhirat.
Baca juga :
- Ide bisnis?… 6 Cara Mengubah Ide Jadi Bisnis & Usaha
- Buruan!!! Cara Mendapatkan Uang Dari Google
- Cara menghasilkan uang dari blog hingga Rp100 Juta/Bulan
Ciri-ciri rezeki yang halal
Dibenarkan agama
Rezeki yang halal terlihat dari apa yang kita perbuat untuk mencari rezeki tersebut. Jika yang kita kerjakan adalah perbuatan yang dibenarkan agama maka hasil atau upah dari perbuatan tersebut maka halal adanya.
Tapi jika perbuatan tersebut adalah dilarang agama maka apapun ceritanya rezeki tersebut adalah haram adanya.
Mengandung faedah dan manfaat
Rezeki yang halal akan mengandung faedah dan manfaat, bagi dari rezeki itu sendiri atau usaha untuk mendapatkan rezekit tersebut.
Misalnya saja orang yang membuat bengkel. Dengan adanya bengkel yang kita buka, maka orang lain terbantu untuk memperbaiki kendaraannya.
Artinya apa?…
Usaha tersebut berfaedah dan bermanfaat bagi orang lain. Tapi jika kita membuka bengkel dan menjual alat-alat bengkel dengan harga yang terlalu mahal, maka bengkel kita bukan malah bermanfaat tapi malah membawa mudharat sehingga pelanggan merasa terbebani dengan harga yang terlalu tinggi.
Meskipun halal, tapi menjual terlalu mahal dapat menghilangkan keberkahan dari rezeki tersebut. Cukup menjual sewajarnya saja, jika kebutuhan meningkat maka tidak apa untuk menaikan harga, tapi jika menaikan harga terlalu tinggi dengan niat dan tujuan agar cepat kaya maka itu dinilai kurang baik
Tidak merugikan orang lain
Rezeki yang halal juga terlihat dari usaha yang kita kerjakan, apakah ada pihak yang dirugikan atau tidak.
Jika ada pihak yang dirugikan dari usaha kita maka kehalalan rezeki dari usaha tersebut harus dipertanyakan.
Misalnya saja para petani yang menggunakan racun berbahaya yang berlebihan sehingga membuat hasil panennya berbahaya untuk di konsumsi.
Hal ini juga dapat membuat rezeki yang seharusnya halal menjadi haram.
Tidak menggunakan racun untuk bertani memang hampir mustahil, tapi kita masih dapat meminimalkan penggunaan racun agar tidak membahayakan para pelanggan yang mengkonsumsi hasil panen kita.
Atau mengoplos kosmetik sehingga kosmetikk tersebut berbahaya, hal ini juga tidak dibenarkan oleh agama.
Tidak ada tipu muslihat di dalamnya
Usaha yang benar adalah usaha yang didasari dari kejujuran, baik dari sisi penjual ataupun pembeli.
Pada umumnya yang banyak melakukan tipu muslihat ini adalah kaum pedagang dan biasanya dilakukan oleh para penjual.
Agar barang jualannya laku keras mereka kerab kali mengumbar-umbar kata yang berlebihan yang sebenarnya tidak terdapat pada produk mereka.
Bahkan mereka terkadang berbohong untuk menutupi kekurangan barang yang mereka jual.
Yang lebih parahnya lagi banyak penjual yang menjelek-jelekan barang dagangan orang lain agar pembeli hanya membeli barang yang dijualnya.
Hal ini adalah perbuatan yang sangat tercela.
Rezeki yang halal sudah pasti di tandai dengan tidak adanya tipu muslihat di dalamnya, baik jual beli ataupun perkara yang lain.
Baca juga :
- Arti & Makna 6 Rukun Iman & 5 Rukun Islam Yang Sesungguhnya
- Inilah 3 Cara Merasakan Manisnya Iman, Cinta dan Kasih Sayang
- Perbaikilah 19 Kesalahan Dalam Sholat Yang Sering Kita Lakukan
Amalan pembuka rezeki
Amalan pembuka rezeki 1: Doa meminta rezeki
Pada dasarnya kita adalah makhluk yang dhoif (lemah). Semua yang kita miliki sekarang ini adalah titipan dari Allah kepada kita agar kita mampu untuk beramal dan beribadah, termasuk juga perkara rezeki.
Kita adalah orang yang tidak memiliki apa-apa, susah dan miskin. Semua yang kita miliki hanya sebuah titipan yang sewaktu-waktu dapat di ambil kembali oleh Allah SWT.
Dan sebagai makhluk yang lemah dan susah, sudah selayaknya kita berdoa meminta dan memohon rezeki kepada Allah.
Berdoa meminta rezeki dapat dilakukan kapan saja tanpa terikat ruang dan waktu. Akan tetapi berdoa di waktu-waktu tertentu yang di anjurkan oleh agama tentu lebih baik adanya.
Misalnya saja berdoa meminta rezeki ketika selesai sholat 5 waktu, ketika selesai sholat jum’at dan lain sebagainya.
Hendaknya doa di panjatkan sesering mungkin. Karena dari sekian banyak doa yang kita panjatkan, kita tidak tau doa yang mana yang akan dikabulkan.
Adapun beberapa doa pembuka rezeki sebagai berikut:
Amalan pembuka rezeki 2: Zikir dan istighfar
Barang siapa yang memperbanyak zikir dan istighfar maka Allah akan memberikan rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka.
Rezeki adalah perkara yang ghaib, kita tidak tau kapan datang dan perginya sebuah rezeki. Bisa saja rezeki yang sudah didepan mata hilang begitu saja, dan tidak menutup kemungkinan rezeki yang kita anggap jauh malah itu yang menjadi milik kita.
Rezeki adalah termasuk rahasia Allah SWT. Oleh karena itu, marilah kita senantiasa memperbanyak zikir dengan mengingat Allah dan seraya beristighfar memohon ampun kepada-Nya.
Karena pada hakikatnya kita adalah manusia yang penuh dosa, baik dari dosa kecil ataupun dosa besar, semoga dengan istighfar tersebut Allah mengampuni dosa kita dan memberikan rezeki yang lebih pada kita karena senantiasa selalu bertaubat.
Amalan pembuka rezeki 3: Bersyukur
Jika kita mensyukuri rezeki yang diberikan Allah maka rezeki tersebut akan ditambah berkali lipat adanya.
Tapi jika kita tidak mensyukuri rezeki tersebut maka rezeki tersebut akan dicabut dan diambil kembali oleh Allah SWT sang pemilik rezeki.
Bersyukur terdiri dari 2 jenis, bersyukur dengan lidah dan dengan perbuatan.
Jika bersyukur dengan lidah maka cukup dengan mengucap “Alhamdulillah” seminimal-minimalnya.
Sedangkan bersyukur dengan perbuatan adalah dengan menggunakan rezeki tersebut sesuai dengan apa yang diperintahkan Allah SWT.
- Bersedekah.
- Mendirikan pengajian.
- Membeli alat-alat ibadah.
- Membeli kitab atau buku agama, dan lain sebagainya.
Amalan pembuka rezeki 4: Bersilaturahim
Bersilaturahim juga termasuk membukan rezeki, memang sekilas tampak biasa saja tapi dampak yang di timbulkan dari rajinnya bersilaturahim sangat luar biasa.
Para pebisnis sendiri sudah mengakui betapa dahsyatnya bersilaturahim sebagai amalan pembuka rezeki, hanya saja mereka menyebutnya sebagai relasi atau jaringan.
Amalan pembuka rezeki 5: Memberikan hak rezeki
Didalam rezeki kita terdapat rezeki orang lain, ada rezeki anak, ada rezeki istri, ada rezeki orang tua, ada rezeki tetangga, bahkan ada rezeki orang lain sekalipun.
Berikanlah rezeki kita kepada orang-orang terdekat kita dan gunakanlah rezeki tersebut sesuai dengan perintah Allah SWT.
- Jika jum’at maka kita berinfaq.
- Jika ada yang minta uang sumbangan maka kita beri.
- Jika ada orang meminta pertolongan maka kita tolong.
- Jika anak minta jajan maka kita belikan.
- Jika istri ingin beli baju maka kita belikan.
- Jika ada tetangga kesusahan maka kita bantu.
- Jika ada orang ingin berhutang maka kita hutangi.
- Jika ada tamu maka kita suguhkan makanan dan seterusnya.
Didalam rezeki kita ada rezeki orang lain, oleh karena itu jangan menikmati rezeki seorang diri. Berikanlah rezeki orang lain karena itu memang sudah menjadi hak mereka.
Amalan pembuka rezeki 6: Infaq dan sedekah
Menurut akal, bersedekah dan berinfaq adalah mengeluarkan uang untuk orang lain dan mengurangi harta kekayaan yang kita miliki.
Namun,,, pada hakikatnya bersedekah dan berinfaq adalah mengeluarkan harta kita untuk diri sendiri dan bukan untuk orang lain.
Pahala yang kita peroleh dari sedekah dan berinfaq tersebut akan nikmati pada kehidupan akhirat kelak.
Bahkan efek dari sedekah dan infaq tersebut dapat kita rasakan dalam kehidupan dunia ini.
- Dengan rajin bersedekah maka orang lain suka dengan kita.
- Dengan rajin bersedekah maka orang lain Allah suka dengan kita.
- Dengan rajin bersedekah maka orang lain tidak enggan membantu kita.
- Dengan rajin bersedekah maka orang lain melindungi harta milik kita. Dan banyak lagi faedah dari infaq dan sedekah.
Nah… Jika sudah orang lain dan Allah senang kepada kita. Lantas apa yang terjadi?…
Tentu saja orang lain tersebut dan Allah akan membalas sedekah yang kita keluarkan. Jika orang yang membalas, biasanya balasannya sesuai dengan apa yang kita berikan kepada mereka.
Tapi jika Allah yang membalas, maka balasan tersebut akan berkali-lipat adanya.
Kisah tentang sedekah:
Pada zaman dulu ada seorang wanita yang sangat susah, ia beragama islam dan sangat taat menjalankan perintah agama serta meyakini dengan sepenuh hati apa yang di ucapkan Allah di dalam Al-Qur’an.
Waktu itu ia sangat susah dan hanya memiliki 2 potong roti yang hendak di makannya. Tapi tiba-tiba ada 2 orang fakir miskin yang datang kepadanya untuk meminta makan dan minum.
Dan iapun memberikan 2 potong roti tersebut kepada mereka dan menahan rasa laparnya.
Tidak lama setelah 2 pengemis itu pergi, datang seorang budak wanita mengantar 18 potong roti basah kepadanya. Budak tersebut mengaku bahwa itu adalah pemberian dari majikannya.
Wanita tersebut menolaknya dan menyuruh budak tersebut kembali untuk mengembalikan 18 potong roti tersebut.
Dalam perjalanan menuju ke rumah sang majikan, di tengah jalan ia (budak) berhenti dan memutuskan kembali ke rumah wanita tersebut dengan membawa 20 potong roti.
Ternyata,,, sang majikan memberikan 20 potong roti, dan si budak mengambil secara diam-diam 2 potong sehingga hanya tersisa 18 potong roti.
Dan budak tersebut menjumpai wanita tersebut untuk menyerahkan 20 potong roti dan wanita tersebut menerimanya.
Dari kisah singkat diatas, ada 2 poin penting yang patut jadi pelaran bagi kita:
- Janji Allah itu pasti, barang siapa yang bersedekah maka akan dib alas 10 kali lipat.
- Melakukan kecurangan hakikatnya merugikan diri sendiri
Amalan pembuka rezeki 7: Menyenangkan orang lain
Nampak sepele tapi tidak diragukan lagi keberannya. Jika kita menyenangkan orang lain maka Allah akan membuat senang diri kita, entah dengan cara menambah rezeki kita atau dengan cara yang lain.
Jika kita memiliki 2 orang teman, dan kita memiliki makanan. Kira-kira teman mana yang akan kita beri makanan tersebut?…
Teman yang membuat kita merasa senang atau teman yang biasa-biasa saja?…
Sudah pasti teman yang membuat kita senang.
Membuat senang tidak sulit, cukup menjadi orang yang ramah-tamah, baik, hormat kepada orang lain, memberi jika ada, tidak emosian, bicara tidak nyinggung perasaan, menolong jika mampu dan lain sebagainya.
Intinya,,, Bagaimana caranya kita membuat orang lain dengan keberadaan kita maka Allah akan membalas kesenangan orang tersebut dan melipat gandakannya kepada kita.
Baca juga :
- 8 Ciri-Ciri Orang Bertaubat & Manfaat Istighfar Yang Dilazimkan
- Pengertian Taubat?… Cara Bertaubat & 4 Ciri-ciri Orang Bertaubat
- Nasihat Nabi Khidir dalam Menyikapi Hidup
Amalan pembuka rezeki 8: Bangun pagi
Bangun padi termasuk amalan pembuka rezeki, artinya apa?…
Bangun untuk melaksanakan sholat subuh berjamaah dan berzikir mengingat Allah hingga pagi datang.
Jika kita disiplin bangun pagi, melaksanakan sholat berjamaah seraya berzikir maka pikiran akan terasa lebih tanang dan tentram meskipun terkadang masalah datang bertubi-tubi.
Dengan tenangnya pikiran maka kita dapat mengontrol emosi dan mengatur strategi usaha kita sesuai dengan anjuran agama.
Selain itu, kita dapat memulai sebuah usaha lebih awal dari pada yang lainnya sehingga pelanggan datang lebih awal.
Amalan pembuka rezeki 9: Sholat duha dan tahajud
Sholat duha adalah sholat yang dikerjakan pada waktu duha (siang). Bagi setiap muslim yang meluangkan waktu kerjanya untuk mengerjakan sholat duha maka akan ditambah rezekinya.
Sholat tahajud adalah sholat sunnah yang dikerjakan pada waktu malam, biasanya sholat tahajud dikerjakan dengan maksud untuk meminta sesuatu, termasuk meminta rezeki yang lebih.
Sebenarnya tidak hanya 2 sholat ini saja yang dapat membuka rezeki tapi sholat-sholat yang lain juga dapat membuka rezeki, hanya saja 2 sholat tersebut yang paling sering dikerjakan ketika seseorang ingin meminta rezeki yang lebih.
Amalan pembuka rezeki 10: Menikah dan mempunyai anak
Menikah adalah sebuah amal ibadah, tapi banyak orang yang tidak berani atau belum siap menikah karena berbagai alasan.
Alan yang paling sering di jumpai adalah masalah rezeki, sebagian pria takut untuk menikah karena belum memiliki pekerjaan yang tetap sehingga di khawatirkan tidak mampu memenuhi kebutuhan anak dan istri kelak.
Padahal, dengan menikahlah rezeki kita akan bertambah. Rezeki sudah ada yang ngatur, termasuk rezeki anak dan istri. Hanya saja terkadang kita yang takut dan lalai untuk mempercayainya.
Ketika lajang, rezeki kita hanya sendiri dan hanya cukup untuk kita saja. Tapi setelah menikah rezeki kita akan bertambah karena terdapat rezeki anak dan istri yang tercakup di dalam rezeki kita.
Tapi untuk yang sudah memiliki anak dan istri, jangan asik mw menikah lagi dengan alasan untuk menambah rezeki. Hal ini akan menyakiti perasaan istri dan anak kita sehingga dampaknya bukan malah baik tapi jadi buruk.
Kesimpulan
Pada dasarnya rezeki haram atau halal bergantung pada niat dan cara memperoleh rezeki tersebut. Cara yang baik adalah cara yang dianjurkan agama, bukan yang dilarang agama.
Banyak-banyaklah belajar dan mengikuti berbagai pengajian serta membaca buku agar menambah wawasan kita.
Jangan sampai rezeki yang kita anggap halal ternyata adalah rezeki yang haram dimata agama.
Dan jangan sampai kalau rezeki kita sedikit dan tidak mencukupi untuk biaya hidup kita dan keluarga.
Rezeki kita sudah ada yang mengatur, kita tinggal berusaha dan berdoa saja. Adapun amalan-amalan lain yang dapat membuka rezeki, pada dasarnya itu hanya efek dari amalan tersebut, bukan merupakan tujuan untuk melakukan amalan tersebut.
Yakin dan percayalah bahwa Allah bersama dengan orang-orang yang selalu mengharap ridho-Nya.
Semoga artikel “Pengertian Rezeki Adalah?… Do’a dan Amalan Pembuka Rezeki“ ini bermanfaat bagi seluruh pembaca sekalian.
Terima kasih dan salam pelajar.
Baca juga :